Jumat, 28 September 2012

Mengenal Ragam Makanan Indonesia

Hari ini hari Jumat, Semua anak Happy Holy Kids Balikpapan sedang berdoa bagi Indonesia. Indonesia kaya dengan kekayaan alam, serta ragam budaya. Kami bangga menjadi anak Indonesia !!!
Bagaimana mereka berdoa bagi Indonesia

Di setiap daerah di Indonesia juga kaya dengan ragam makanan khas daerahnya. Hari ini TK Happy Holy Kids sedang menggelar acara khusus untuk mengenal bagaimana rupa dan rasa berbagai makanan dari Tanah Air kita, Indonesia.
Sewaktu anak-anak menyembah dan memuji Tuhan pagi ini

Hari ini kami belajar bersyukur dengan kenikmatan masakan bangsa Indonesia, bukan hanya makanan-makanan yang diadaptasi dari luar.

Hari ini anak-anak bisa makan nasi kuning, nasi uduk, lontong sayur, pisang gapit, pisang ijo, klepon, panada, cendol, lemper, bubur ayam samarinda, hmmmmmm....enak sekali.

Tidak sedikit anak-anak yang selalu ingin mencoba makanan-makanan ini. Hari ini mereka makan banyak sekali, dan sangat senang.

Karena hari ini begitu spesial, kami para guru-guru menyiapkan suasana yang berbeda bagi anak-anak. Kami membuat suasana meja makan mereka menyatu dengan alam, anak-anak juga dapat bersosialisasi dan makan bersama teman-teman dari kelas lainnya.
Meja makan bersama^_^

Siap-siap makan....


waktunya makan........
Miracle nambah bubur ayam Samarinda sampai 5x waaawwwwww ^_^


 Saat mereka menikmati makan, tak terasa ada juga yang minta tambah sampai 5 kali. Ini berarti makanan Indonesia sangat dicintai anak-anak Indonesia. Senang sekali waktu melihat banyak anak-anak yang dapat menikmati Special Aktifiti hari ini.

Lontong Sayur
Hmmmm enjoy your food...
Anak-anak juga belajar mengantri



 KamiCinta makanan Indonesia.....Hidup Indonesiaku !!!!!

Makan bersama di bawah pohon ^_^






Kamis, 27 September 2012

Happy Holy Kids News

little Indians.. wo wo wo woo...
Betapa menyenangkan bermain bersama teman-teman... sambil bermain, saya juga belajar lhohh...
rolling rolling roollinngggg !!! yyyeeeyy
Bermain bersama Guru itu mengasikkan... :D

cheerful

smile :)

woo woo wooo




fun learning: bible story dengan LCD

attentive

active
wuaahh... Senangnya belajar di Happy Holy Kids... :)



Sidak Polisi di Harapan Bangsa

Rabu, 26 September 2012 kemarin terjadi keributan di Sekolah Harapan Bangsa. Hari memang masih pagi, waktu menunjukkan pukul 8 kurang, tetapi keriuhan para siswa, para guru dan orangtua memenuhi halaman sekolah. Beberapa polisi terlihat bersiaga di beberapa titik Sekolah Harapan Bangsa.

Polisi? 
Ya.. tapi tanang saja, Polisi – Polisi ini ada bukan karena ada kejadian berbahaya disekolah yang harus diamankan atau tidak juga sedang ada razia kendaraan bermotor di sekolah J. Mulai hari Rabu kemarin, di Sekolah Harapan Bangsa ada program baru untuk siswa-siswa nya, namanya Program Polisi Cilik. Program Polisi Cilik ini terinspirasi dari anak-anak kami yang bercita-cita ingin menjadi Polisi. Program ini menjadi salah satu wujud nyata kami untuk mendorong anak-anak semakin memiliki tujuan hidup yang jelas untuk masa depan mereka, yaitu dengan cara memberikan experiment learning untuk anak-anak. 

Untuk kesempatan yang pertama, kami memilih Yorin Puapandang dari kelas VB, Kedrick Adyatma Ngadi Kelas 3B, Colin Liandaow kelas 2B dan Bryan Austin Hidayat kelas 2A untuk menjadi Polisi Cilik Sekolah Harapan Bangsa. Mereka ini adalah beberapa anak yang bercita-cita ingin menjadi Polisi kelak. 

Tugas dari Polisi Cilik Sekolah ini adalah membantu Bapak-Bapak Staff Keamanan untuk melancarkan lalu lintas didalam area sekolah pada saat pagi hari (sampai pukul 8), selain itu juga, mereka membantu teman-teman membawakan tas bagi yang terlalu berat bawaannya sampai ke pintu masuk sekolah.

Anak-anak sangat antusias dalam menjalankan tugas sebagai Polisi Cilik, bahkan mereka terlihat sangat bangga saat mengenakan seragam Polisi dan meniup peluit. Yorin bahkan selalu memberi hormat pada setiap mobil yang datang dengan senyum mengembang lebar menghiasi wajahnya, membantu membukakan pintu, kemudian memberi tanda peluit saat mobil hendak melaju kembali. Yorin juga tidak segan membantu teman Polisi Kecilnya yang lain saat mereka mengalami kesulitan bertugas.

Dalam menjalankan tugasnya, Polisi-Polisi Cilik ini akan tetap dalam pengawasan Bapak-Bapak Security untuk tetap menjaga keamanan mereka. Dan nantinya aka nada pelatihan khusus bagi anak-anak yang bertugas menjadi Polisi Cilik SDK Harapan Bangsa. Untuk kedepannya, akan diatur jadwal yang bertugas menjadi Polisi Cilik.
Kendrick in action

Hospitality of Yorin. GREAT JOB Yorin!

One of Our Future Leader

Ayo Bryan.. semangat :)

Membantu teman


Senangnya bisa jadi polisi :)

siap Kapten Colin!!!

Tetap Semangat!! Kejar dan Raih Cita-Citamu Nak!!
Kami Mendukungmu!
Tuhan Yesus Memberkati J

Kamis, 20 September 2012

Potensi yang Tergali

Pernahkan Anda mendengar bahwa mengenali potensi anak sejak usia dini, sangat baik? 
Hal ini menjadi satu konsentrasi sekolah kami dalam mengembangkan potensi maksimal pada setiap anak didik di TK Happy Holy Kids.

Pada semester ini TK Happy Holy Kids mengadakan beberapa kegiatan yang mampu menunjang banyak potensi anak-anak yang berusia 4-6 tahun. Penggalian kreatifitas, imajinasi, talenta, serta keseimbangan motorik kami munculkan dalam bentuk Program Ekstrakurikuler.

Program Ekstrakurikuler kami rancang dengan format yang berbeda dari semester lalu. Anak-anak begitu antusias, serta terlihat banyak sekali kemajuan yang tergali dalam kelas-kelas Ekstrakurikuler tersebut. 

Berikut beberapa Ekstrakurikuler yang banyak di minati anak-anak.
Robotic Class

 Ini adalah kelas Robotic, anak-anak di ajarkan bagaimana memecahkan masalah, ataupun menyusun rencana tentang sesuatu berawal dari bermain dan merangkai kepingan-kepingan partikel plastik yang dapat membentuk robot, mobil, maupun bangunan.

Salah seorang anak didik kami, bernama Arel Huibert cukup gemar dan selalu mengagumi robot. Bersama kelas Robotic di sekolah, setiap hari Sabtu, Arel dapat menyalurkan rasa keinginan tahunya bagaimana sebuah benda dapat dirangkai menjadi sesuatu yang utuh. Tentunya Arel juga belajar lebih sabar dan teliti. Arel begitu antusias selayaknya anak-anak kelas Robotic lainnya.







Presenter Class
Di lain kelas, anak-anak yang berpotensi ini diajak untuk berani tampil di depan umum, mereka akan tampil pada even-even sekolah dan akan memimpin acara tersebut. Kelas ini merupakan kelas Presenter. Bagaimana caranya menjadi Presenter cilik dengan berbahasa Inggris??? Inilah tempatnya.
Singing Class





Singing Class juga cukup banyak diminati anak-anak, bagi anak-anak yang gemar bernyanyi, atau  cukup cepat dalam belajar apabila mendengarkan musik, cobalah lihat potensi mereka, bagaimana mereka belajar.




Anak-anak juga gemar dengan sesuatu yang baru, bunyi-bunyian. Hal ini sangat menarik bagi anak-anak terkhususnya anak-anak yang gemar dunia musik. Di kelas ini, mereka akan belajar bagaimana mengendalikan kecerdasan otak kanan dan motorik halus mereka. 


 Selain itu kami juga melihat bahwa Indonesia 
kaya akan budaya, hal ini mengusik kami untuk mengembangkan serta melestarikan budaya tersebut pada anak-anak. Anak-anak yang berusia 5-6 tahun ini diajarkan tarian Tradisional Indonesia. Begitu lembut, gemulai dan anggunnya Anak Indonesia.




Dan lihatlah hasil karya anak-anak ,kreatif ini. Mereka gemar dengan sesuatu yang baru. Mereka haus akan menciptakan sesuatu. Art Class merupakan salah satu saluran bakat dan kreatifitas mereka. 

Audrey merupakan salah satu anak yang berbakat dalam hal kerajinan tangan. Lihatlah bagaimana ia memodifikasi hasil kreatifitas yang berasal dari sendok plastik. Ia mencari benda di sekitarnya dan membuat boneka kecilnya menjadi lebih berbeda dengan teman lainnya. 

Banyak hal yang mereka peroleh dari mengikuti kegiatan-kegiatan ini. Sudahkah kita sebagai orang tua menyalurkan bakat dan potensi setiap anak-anak kita? Jadilah bijak dan lihatlah betapa luar biasanya generasi ini bagi Indonesia dan dunia.

Rabu, 19 September 2012

tokoh



Mengenal  Munif Chatib
Mungkin tidak banyak dari kita yang mengenal sosok Pria separuh baya berkaca mata ini. Munif Chatib. Mendengar namanya saja, masih asing ditelinga kita. Sebagian orang lain mengenal Munif Chatib sebagai penulis salah satu buku Best Seller dibidang pendidikan, “Sekolahnya Manusia” dan “Gurunya Manusia”. Namun, siapakah sebenarnya sosok ini, dan bagaimana sosok ini begitu menjadi inspirasi bagi kita, baik yang berasal dari dunia pendidikan, maupun bagi kita yang mendambakan perubahan positif bagi pendidikan bangsa ini.

Mari kita berkenalan lebih dekat dengan Munif Chatib.

Munif Chatib, lahir di surabaya 5 juli 1969, ketertarikannya di dunia pendidikan bermula sejak beliau duduk di bangku kelas 3 SMP, saat beliau mendapat kepercayaan dari guru kelasnya untuk menbantunya memberi bimbingan belajar bagi teman-temannya yang lain. Meskipun mengaku salah masuk jurusan pada saat mengambil jurusan pada waktu kuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang (lulus Tahun 1992), namun hal ini tidak mematikan kecintaannya pada dunia pendidikan. Dan pada tahun 1992 sebelum diwisuda Beliau dipercayakan untuk menjadi seorang asisten dosen di fakultas hukum sebuah universitas baru di Sidoarjo. Sayangnya, hanya 1 bulan, Beliau dikeluarkan dari kampus tersebut karena mengkritik dosennya dalam memberikan kuliah yang monoton dan menjemukan.
Tahun 1998 sampai 1999 Munif menyelesaikan studi dengan Distance Learning di Supercamp Oceanside California USA yang dipimpin oleh Bobby de Porter. Dari 73 lulusan alumni pertama tersebut, beliau menduduki rangking 5 dan satu-satunya lulusan dari Indonesia. Tesisnya, ”Islamic Quantum Learning”, cukup menggemparkan dan sampai sekarang dijadikan referensi yang diminati di Supercamp.
Islamic Quantum Learning adalah kritik tentang penokohan fiktif yang dikembangkan oleh Bobby de Porter. Dan sepertinya saya menemukan hal yang luar biasa, yaitu ternyata mereka mengakui bahwa nilai-nilai Islam adalah nilai-nilai terbaik dalam penerapan penokohan dan character building yang diajarkan di sekolah-sekolah. Seperti seorang menimba air dari dalam sumur. Air sumur itu adalah nilai Islam dan mereka menyedotnya dengan mesin yang canggih. Sedangkan kita di Indonesia atau di sekolah-sekolah Islam mengambil air itu dengan timba bocor. Inilah kelemahan kita yaitu terletak pada metodologi,” ujar Munif Chatib yang selalu yakin bahwa sekolah Islam mestinya dapat menjadi sekolah terbaik dan unggul.
“Namun bagaimanapun juga saya harus berterima kasih kepada semua guru saya yang sudah memberikan banyak ilmu dengan metodologi yang canggih. Bobby de Poerter beserta teamnya, dan beberapa direktur stakeholder Supercamp, termasuk terima kasih saya kepada DR. Howard Gardner yang membimbing saya dalam menyelesaikan pekerjaan maha berat, yaitu Multiple Intelligence Research untuk diterapkan di Indonesia,” cerita Munif Chatib yang sampai tahun 2007 ini sudah menyelesaikan lebih dari 12.000 responden dalam melakukan Multiple Intelligence Research diberbagai kota di Indonesia.
Inti dari pembelajaran yang diterapkan oleh Munif Chatib, bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang bodoh. Satu ‘rumus’ yang cukup mengagetkan banyak orang adalah sebuah rumus untuk sekolah unggul. Sekolah unggul menurut beliau adalah sekolah yang memandang tidak ada siswa yang bodoh dan semua siswanya merasakan tidak ada pelajaran satupun yang sulit.
“Coba anda bayangkan betapa cantiknya sebuah proses belajar dalam sebuah kelas apabila guru memandang semua siswanya pandai dan cerdas dan para siswanya merasakan semua pelajaran yang diajarkan mudah dan menarik. Kelas tersebut akan hidup. Keluar dari kelas tersebut, semua siswa mendapatkan pengalaman pertama yang luar biasa dan tak akan pernah lupa seumur hidup. Coba anda bayangkan … bila kelas seperti itu terjadi pada jutaan kelas di sekolah-sekolah di Indonesia. Pasti negara ini akan menjadi negara maju yang diperhitungkan oleh dunia,” kata Munif Chatib
Memang Luar biasa sekali pengajaran Munif Chatib ini, tidak banyak orang berpikiran se-terbuka Bapak Munif ini. Ajaran-ajaran yang diberikannya mengajak kita untuk dapat menghargai setiap manusia secara utuh, menghargai manusia sebagai pribadi yang unik. Masing – masing orang adalah berharga.


Pada hari minggu, tanggal 16 September 2012 kemarin, Kepala Sekolah SDK Harapan Bangsa, Mrs. Leny Priskilla Tan, dan beberapa pengajar SDK Harapan Bangsa dan TK/KB Happy Holy Kids berkesempatan bertemu langsung dengan Bapak Munif Chatib. Dalam kesempatatan emas ini, selama kurang lebih 2 jam pertemuan, Bapak Munif Chatib banyak bercerita mengenai pentingnya pengembangan sumberdaya manusia disetiap daerah, beliau menyebutnya potensi distrik. Beliau menceritakan bagaimana keadaan daerah asalnya (Sidoarjo) yang beliau rasa masih kurang dikembangkan potensi Sumber Daya Manusianya. Pak Munif juga berbicara tentang potensi distrik (potensi dimana kita tinggal), dia share di daerah asalnya di Sidoarjo (yang merupakan penghasil udang terbesar di dunia). Tetangganya memiliki beberapa perusahaan pengalengan udang di luar negeri, suatu ketika mohon bantuan Pak Munif untuk mengembangkan usaha ini di Indonesia, semua dipersiapkan dengan baik, namun ada kendala pada penyediaan sumber daya manusia-nya. Beliau bercerita, sangat sulit memperoleh SDM untuk industri pengalengan udang ini, karena tidak ada anak muda di Sidoarjo yang memiliki keahlian dibidang pengalengan udang. Kenyataan ini  sangat menyedihkan karena ternyata pendidikan  tidak menjawab kebutuhan kotanya. Pendidikan harus berani maju dan membuat perubahan.

Dari pengalaman yang dibagikan Bapak Munif ini enjadi pelajaran berharga bagi kita, bagaimana pendidikan seharusnya juga disesuaikan dengan karakter masyarakat dan keadaan daerah tempat terselengarakan pendidikan itu berlangsung, karena pendidikan yang baik harus mampu menjawab kebutuhan kota. 

Selain itu, Munif Chatib juga menceritakan mengenai pengalamanannya selama beliau di Jepang. Beliau menceritakan bagaimana Negara semaju Jepang m
menerapkan pendidikan karakter disetiap bidang kehidupan, bahkan untuk hal kecil seperti kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Beliau memaparkan bahwa setiap tema/ subjek pelajaran yang dipelajari disekolah haruslah dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kebiasaan membuang sampah yang dilakukan masyarakat Jepang. Masyarakat di Jepang terbiasa membuang sampah sekecil apapun pada tempat sampah yang sudah disediakan, bahkan mereka membuang sampah sesuai dengan Golongan yang sudah ditentukan (Sampah basah, sampah kering dan sampah botol plastik). Selain kebiasaan membuang sampah, kebiasaan lain yang membuat beliau semakin kagum dengan masyarakat Jepang ada kebiasaan untuk hidup tertib,  dan sangat menghargai orang lain. Dan yang lebih mengagumkan lagi, masyarakat Tokyo mengajarkan pola kebiasaan baik itu di sekolah sejak TK.
Bulan april 2013 nanti, Munif  Chatib akan ke Jepang membawa beberapa pendidik di Indonesia untuk  melakukan studi banding. “Mudah-mudahan team dari HBS bisa bergabung bersama J” ujar pak Munif.
Amin J



Sumber:
http://munifchatib.wordpress.com/ ((18 September 2012, pukul 01:58 wita)


Selasa, 18 September 2012



Olive’s Mom Testimony
 Puji Tuhan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus karena Ia Baik. Tuntunan dan bimbingannya selalu menyertai kami sekeluarga. Melalui sekolah HHK dan HB, Tuhan memakai kepala sekolah dan Guru-Guru lainnya  untuk membantu  anak saya, Olivia Gunawan, dalam membentuk kepercayaan dirinya.

Olivia adalah anak yang pemalu dan kurang percaya diri, pada saat masih di PG dan TK A selalu minta ditemani dikelas. Tetapi dengan kerja sama guru dan kepala sekolah, perlahan tapi pasti, Olivia akhirnya bisa mandiri. Dukungan dan support para guru yang tidak pernah padam telah membangun kepercayaan diri anak saya di sekolah. Kini Olive sudah duduk dibangku kelas 2. Dan olive sangat bersemangat setiap kali pergi ke sekolah. 





Terima Kasih HHK dan HB. Saya percaya, Tuhan memakai sekolah ini untuk membentuk dan membangun anak-anak yang takut akan Tuhan dan kedepannya menjadi orang sukses di dalam Kristus. Tuhan Memberkati.